Adanya rencana
kebijakan pemerintah yang bakal
menghapus subsidi elpigi 3 Kg, ternyata telah berdampak besar pada keberadaan
serta harga elpigi di masyarakat. Di lamongan, selain pengisian gas elpigi 3
kg dibatasi hingga empat puluh prosen,
harganyapun melonjak hingga Rp. 17.000,- per tabungnya.
Masyarakat, kembali dibuat resah oleh pemerintah. Rencana
kebijakan yang bakal menghapus subsidi gas elpigi 3 Kg, ternyata telah
berdampak besar terhadap masyarakat.
Di lamongan khususnya, setelah adanya edaran yang diberikan
ke sejumlah agen elpigi, keberadaan gas yang merupakan program pemerintah
sebagai konvensi minyak tanah inipun, mengalami kelangkaan.
Sholikhah, karyawan salah satu agen elpigi di lamongan,
mengakui jika telah menerima edaran dari pertamina, jika pemerintah bakal
mencabut subsidi gas elpigi 3 kg dan akan diberlakukan mulai bulan september
ini.
Akibatnya, pasokan gas elpigi 3 Kg mengalami kelangkaan.
Jika pada hari biasa, setiap agen menerima pasokan sebesar 700 tabung, kini
dibatasi hanya berkisar antara 300-400 tabung saja.
Selain mengalami kelangkaan, harga gas elpigi 3 kg inipun
mengalami lonjakan harga yang cukup besar. Jika sebelumnya hanya sebesar Rp. 13.000,-
per tabung, kini naik hingga Rp. 17.000,-.
Meski demikian, Sholikhah mengaku, tidak ada keluhan dari
masyarakat. Pasalnya, saat ini gas elpigi, khususnya 3 kg, merupakan kebutuhan
pokok setelah adanya konversi dari minyak tanah. Jadi, berapapun harganya,
warga terpaksa harus membeli.
Sementara itu, selain gas elpigi 3 kg, elpigi jenis blue gas
pun mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Jika sebelumnya, hanya seharga Rp.
62.000,-, kini melonjak hingga Rp. 72.000,- setiap tabungnya.
0 komentar:
Posting Komentar