Maraknya prostitusi di
sejumlah daerah, khususnya di lamongan, membuat petugas gabungan satuan polisi
pamong praja, polres, serta garnisun lamongan, melakukan razia. Dalak razia
tersebut, petugas tidak menemukan satupun psk yang berada di tempat kerja
mereka. Diduga, rasia yang digelar bocor sehingga para psk kabur sebelum petugas
datang ke tempat mereka.
Semakin maraknya praktek prostisusi di sejumlah daerah,
khususnya di kabupaten lamongan, membuat petugas dari satuan polisi pamong
praja, polres, serta anggota garnisun setempat, terus melakukan razia di
sejumlah tempat porstitusi.
Razia diawali di tempat porstitusi yang berada di desa
jagran, kecamatan karang geneng, lamongan. Ditempat ini, petugas langsung
menyisir satu persatu warung yang hanya dijadikan kedok sebagai tempat
pelayanan para pekerja seks komersial, psk.
Namun, ditempat ini, petugas tidak mendapati satu pskpun
yang berada di tempat kerjanya. Bahkan, deretan warung yang setiap harinya
beroprasi, sebagian besar tutup dan terkunci rapat.
Curiga, petugaspun berusaha mencongkel sejumlah warung. Saat
dibuka, nampak kondisi warung baru saja ditempati. Hal itu nampak adanya
sejumlah minuman keras yang masih terbuka. Bahkan, petugas juga menemukan
sebuah tempat persembunyian berupa bunker yang berada di bawah tempat tidur.
Diduga, razia yang digelar petugas gabungan kali ini bocor.
Pasalnya, semua psk kabur sebelum petugas tiba di lokasi yang dijadikan ajang
maksiat di kawasan kabupaten lamongan ini.
Alfian Helmy, kasi ops satpol pp lamongan, menegaskan, razia
kali ini bertujuan untuk menertibkan sejumlah warung yang selama ini disalah
gunakan sebagai tempat porstitusi yang menyajikan pekerja seks komersial.
Gagal menemukan para psk, petugaspun selanjutnya mengamankan
sejumlah minuman keras dengan berbagai merk yang rata-rata tidak memiliki izin
penjualan.
0 komentar:
Posting Komentar