Warga Dibee kecamatan
kalitengah kabupaten lamongan, memiliki tradisi unik untuk mewujudkan rasa
syukur setelah panen raya. Mereka menggelar sedekah bumi dengan memotong
ratusan ternak kambing dan dua ekor sapi di dekat makam pendiri desa. Uniknya,
seluruh juru masak terdiri dari warga laki-laki. Sebelum melakukan penyembelihan,
ratusan kambing dan sapi ini diarak keliling kampung dengan membawa pusaka desa
yang berupa tombak.
Tradisi sedekah bumi sebagai wujud rasa syukur yang jatuh
setelah panen raya di desa Dibee kecamatan kalitengah kabupaten lamongan ini,
dimulai dengan mengarak seratus kambing dan dua sapi keliling kampung dengan
menjinjing benda pusaka desa yang berupa tombak.
Selanjutnya, hewan ternak ini, dibawa ke pelataran pemakaman
mbok ayu roro bojo yang berada pinggir desa. Sebuah makam yang oleh warga
setempat dikeramatkan dan dipercaya sebagai orang pertama yang ada di desa
mereka.
Kemudian, ratusan warga ini, lantas menyembelih
kambing-kambing yang telah disiapkan. Uniknya,semua proses pengerjaaan
dilakukan oleh kaum laki-laki. Seluruh laki-laki yang telah menginjak dewasa,
diwajibkan ikut andil memeriahkan tradisi ini.
Mulai dari menyembelih ternak, memotong daging, meracik
bumbu, hingga memasak sampai siap saji harus di lakukan warga laki-laki.
Sementara untuk kaum perempuan harus
dirumah sebelum masakan siap disajikan.
Meski semua dilakukan oleh kaum lelaki, tak nampak
sedikitpun dari mereka merasa canggung. Pasalnya, sejak dulu kala, dalam setiap
tahunnya mereka melakukan tradisi memotong seratus kambing yang semuanya
dilakukan oleh kaum adam.
Untuk warga lain yang belum kebagian tugas, secara
bergantian melakukan doa di makam mbok ayu roro bojo. Konon, mbok ayu roro bojo
ini, merupakan seorang pendatang yang mencari suaminya dari daerah kediri.
Karana tak juga bisa menemukan suaminya, mbok ayu roro bojo tersebut, lantas
menetap di desa setempat. Karena kepandaiannya mengobati orang sakit, akhirnya
banyak warga yang datang dan akhirnya ikut menetap di desa tersebut.
Setelah semua sapi dan kambing ini selesai di masak,
kemudian disajikan di pelataran makam dan disantap bersama-sama oleh warga
setempat.
0 komentar:
Posting Komentar