Kerusakan yang
ditimbulkan akibat survey seismik migas oleh PT. Pertamina ep di lamongan,
terus bertambah. Tidak hanya gedung sekolah maupun rumah warga, kantor
kecamatan mantuppun, tak luput ikut mengalami kerusakan akibat ledakan survey
seismik tersebut.
Adanya survey seismik PT. Pertamina yang berada di kawasan
lamongan, mengakibatkan ratusan rumah warga, gedung sekolah, mengalami kerusakan.
Bahkan, saat ini, korban
akibat ledakannya terus bertambah.Salah satu kerusakan akibat survey seismik tersebut, yakni
terjadi pada kantor kecamatan mantup, lamongan.
Kerusakan terjadi pada bagian dinding ruangan dengan
mengalami retak-retak. Di kantor kecamatan ini, terdapat empat ruangan yang
mengalami kerusakan, dan kerusakan terparah terjadi di ruangan administrasi dan
lagan parkir.
Bahkan, akibat retakan yang cukup serius, membuat bangunan
bagian belakang, terpisah dengan bangunan induknya. Kondisi ini, terang saja
dapat membuat gedung sewaktu-waktu bisa ambruk.
Radiono, camat mantup, menjelaskan, selain empat ruangan
kantor kecamatan rusak, ledakan survey seismik PT. Pertamina, khususnya di
kecamatan mantup tersebut, juga mengakibatkan puluhan rumah wakga mengalami
kerusakan.
Meski, setelah pihak kecamatan melakukan pertemuan dengan Pertamina
beberapa waktu lalu. Pihak Pertamina berjanji memberikan kompensasi kerusakan
rumah warga dan kantor kecamatan. Namun, hingga saat ini, hal itu belum juga
terealisasikan.
Sementara itu, kegiatan survey seismik juga banyak
dikeluhkan warga. Pasalnya, setiap survey dimulai, semua pemakai jalan
dihentikan oleh petugas dari Pertamina yang berada di sejumlah titik di
sepanjang jalan poros lamongan-mojokerto. Terang saja, penyetopan ini,
mengganggu para pengguna jalan raya.
Kasus kerusakan akibat survey seismik ini, sebelumnya juga
terjadi di kawasan kecamatan babat. Akibatnya, puluhan rumah warga, masjid,
serta sebuah gedung sekolah dasar rusak akibat ledakannya.
0 komentar:
Posting Komentar