Jumat, 31 Agustus 2012

MASJID TERTUA PENINGGALAN SUNAN SENDANG DUWUR



Siar agama islam  zaman dulu sangat identik dengan masjid, karena sebagian besar tokoh  agama saat itu  memanfaatkan masjid  untuk mengajarkan ilmu  keislaman. Hal tersebut  di antaranya dilakukan sunan sendang duwur. Kini  masjid sendang duwur ini  menjadi masjid tertua   di lamongan sebagai  bukti kebesaran islam  saat itu.

Masjid sendhang dhuwur di desa sendang duwur,  kecamatan paciran,  lamongan, menjadi bukti bahwa saat itu betapa besarnya perjuangan sunan sendang duwur mengembangkan islam dikawasan lamongan dan tuban. Masjid yang kini berusia  477 tahun ini, masih berdiri kokoh  dan menjadi bukti sejarah islam masa lampau yang tak lapuk oleh hujan dan panas.

Masjid peninggalan sunan sendang duwur ini,  mengalami perbaikan pada tahun 1920 masehi. Namun,  arsitektur masjid peninggalan wali ini masih tampak dan menggambarkan kebesaran pada zamannya. Bahkan, beberapa peningalan yang masih tersisa yakni,  mimbar untuk berkhutbah,  beduk yang kulitnya sudah sobek dan gentong tempat air minum.

Menurut h. Ali, juru kunci masjid, sejarah berdirinya masjid sendang duwur  berawal  dari keinginan raden noer rahmad atau  sunan sendang duwur untuk memiliki masjid untuk  memusatkan siar islam di desa sendang duwur.  Niat  tersebut kemudian diutarakan ke sunan drajat.

Setelah itu sunan drajat memerintahkan sunan sendang duwur membeli masjid milik mbok  rondo mantingan,  di jepara, jawa tengah  yang memiliki masjid indah, peninggalan suaminya. Namun,  mbok rondo mantingan ini tidak menjual masjid tersebut. Seperti wasiat  suaminya,  siapa yang bisa memboyong masjid seorang diri dalam keadaan utuh akan diberikan cuma-cuma.

Mendengar jawaban mbok rondo mantingan,  sunan sendang duwur memberitahu ke sunan drajat. Setelah itu,  sunan drajat memerintahkan sunan sendang duwur cirakat di puncak gunung sedayu lawas selama 40 hari. Dalam cirakatnya,  sunan sendang duwur srasa didatangi sunan kali jogo dan diperintahkan kembali ke mantingan mengambil masjid tersebut. Dalam semalam masjid ini terbang dari mantingan ke bukit amintuno, masjid ini disebut juga masjid tiban. Magrib tidak ada tiba-tiba subuh sudah ada.

Kini  masjid sendang duwur ini  menjadi masjid tertua   di lamongan. Bahkan masjid sendang duwur termasuk tiga masjid di jawa timur peninggalan wali yang masih terawat dengan baik,  selain masjid sunan ampel dan masjid sunan giri.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

abang, mohon ijin tulisanya saya buat narasi di tugas kuliahku ya ,,, makasiiiih ....

Unknown mengatakan...

abang, mohon ijin tulisanya saya buat narasi di tugas kuliahku ya ,,, makasiiiih ....

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution