Beragam cara dilakukan untuk melestarikan tradisi dan
budaya. Di lamongan, warga kecamatan tikung menggelar lomba musik patrol
tradisional ala pejuang. Peserta lomba
musik penyeru makan sahur ini menggenakan baju bak pejuang.
Lomba musik patrol
tradisional ala pejuang yang digelar warga desa bakalan pule, kecamatan tikung
kabupaten lamongan ini, diikuti peserta
dari berbagai daerah di kabupaten lamongan.
Lomba musik penyeru
makan sahur tahun ini sengaja
bertema kemerdekaan atau berbau pejuang
karena bertepatan dengan bulan kemerdekaan. Selain kekompakan bermusik,
keunikan busana peserta juga menjadi salah satu kriteria penilaian.
Para penonton antusias menyaksikan acara hingga usai,
lantaran tak sedikit peserta lomba ini
bergaya pejuang yang bergembira setelah menaklukan lawan. Usai menampilkan kebolehanannya diatas panggung, para peserta ini diwajibkan
untuk unjuk kebolehan sambil berjalan berkeliling kampung.
Selain mendapatkan trophy, pemenang pada lomba musik patrol
ala pejuang kali ini juga menerima
uang tunai.
Didik iskandar, ketua panitia, menegaskan, lomba musik patrol tradisional ini, selain untuk
melestarikan tradisi patrol juga untuk mengisi
hari ulang tahun kemerdekaan republik indonesia yang ke 66 yang bertepatan dengan bulan suci ramadhan.
Rencananya lomba patrol ini akan digelar setiap tahuan agar
tradisi turun terumun musik untuk membangunkan makan sahur ini tidak punah dengan adanya berbagai alat musik
modern.
0 komentar:
Posting Komentar