Jumat, 31 Agustus 2012

MUSIK PATROL ALA PEJUANG, LESTARIKAN BUDAYA SEKALIGUS PERINGATI RAMADHAN DAN KEMERDEKAAN



Beragam cara dilakukan untuk melestarikan tradisi dan budaya. Di lamongan, warga kecamatan tikung menggelar lomba musik patrol tradisional ala pejuang. Peserta lomba  musik penyeru  makan sahur  ini menggenakan baju bak pejuang.

Lomba  musik patrol tradisional ala pejuang yang digelar warga desa bakalan pule, kecamatan tikung kabupaten lamongan  ini, diikuti peserta dari berbagai daerah di kabupaten lamongan.

Lomba musik penyeru  makan sahur  tahun ini sengaja bertema kemerdekaan atau berbau pejuang  karena bertepatan dengan bulan kemerdekaan. Selain kekompakan bermusik, keunikan busana peserta juga menjadi salah satu kriteria penilaian.

Para penonton antusias menyaksikan acara hingga usai, lantaran tak sedikit peserta lomba ini  bergaya pejuang yang bergembira setelah menaklukan lawan. Usai  menampilkan kebolehanannya  diatas panggung, para peserta ini diwajibkan untuk unjuk kebolehan sambil berjalan berkeliling kampung.

Selain mendapatkan trophy, pemenang pada lomba musik patrol ala pejuang kali  ini juga  menerima  uang tunai.

Didik iskandar, ketua panitia, menegaskan, lomba musik  patrol tradisional ini, selain untuk melestarikan tradisi patrol juga untuk mengisi  hari ulang tahun kemerdekaan republik indonesia yang ke 66  yang bertepatan dengan  bulan suci ramadhan.

Rencananya lomba patrol ini akan digelar setiap tahuan agar tradisi turun terumun musik untuk membangunkan makan sahur ini  tidak punah dengan adanya berbagai alat musik modern.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution