Kamis, 30 Agustus 2012

WARGA MENJUAL AIR KOTOR UNTUK MINUM


Krisis air bersih, yang terjadi di lamongan beberapa bulan terakhir ini, semakin memprihatinkan. Bahkan, sejumlah desa terpaksa meminum air kotor bercampur dengan lumpur yang dijual oleh warga dengan harga yang cukup tinggi.

Meski telah bertahun-tahun mengalami krisis air saat musim kemarau, namun hal itu tetap saja di alami oleh warga Lamongan, khususnya warga yang berada di kawasan desa Topeng, kecamatan Sari Rejo, Lamongan.

Semenjak tiga bulan terakhir, warga yang berada di desa ini, kesulitan mendapat air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Setelah menggunakan air kotor untuk mandi, mencuci, serta memasak, kini warga setempat terpaksa harus meminum air yang bercampur dengan lumpur. 

Tragisnya lagi, telaga kotor yang berjarak sekitar 3 Km dengan pemukiman penduduk, membuat warga terpaksa harus membelinya dari sejumlah warga yang menjual air comberan ini. 

Kamid, salah satu warga yang menjual air kotor ini, mengaku, semenjak sebulan terakhir warga terus antre untuk membeli air darinya. Selain untuk mandi, dan mencuci, warga juga menggunakan air ini untuk minum. 

Dalam sehari, Kamid mampu menjual 25 ciregen dengan harga setiap cirigennya Rp. 1.000. Meski air ini bercampur dengan lumpur yang dapat merusak kesehatan, namun warga terpaksa menkonsumsi lantaran tidak ada pilihan lain.

Meski kondisi ini telah berjalan bertahun-tahun dan merupakan langganan warga, khususnya di kabupaten lamongan, namun pemerintah setempat seakan menutup mata dan tidak melakukan upaya apapun.

Saat ini, warga hanya bisa berharap, agar pemerintah melakukan upaya pembuatan saluran air bersih, atau paling tidak untuk saat ini melakukan program bantuan air bersih untuk warga yang mengealami krisis air.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution