Memasuki bulan
ramadhan tahun ini, membawa berkah tersendiri bagi pengrajin songkok di
lamongan. Pada minggu pertama saja, pesanan terus meningkat hingga empat puluh
prosen dari hari biasanya. Tidak hanya dalam kota, songkok produksi lamongan
tersebut, dipasarkan hingga ke sejumlah pulau di indonesia.
Ramadhan tahun ini, membawa berkah bagi pengrajin songkok,
khususnya yang berada di desa pomahan janggan, kecamatan turi lamongan. Dalam
minggu pertama ini, pengrajin songkok mulai kebanjiran order hingga empat puluh
prosen.
Pada hari biasa, dalam seminggu permintaan songkok hanya dua
ratus lima puluh kodi. Namun, memasuki bulan ramadhan tahun ini, pesanan
mengalami kenaikan yang signifikan, yakni mencapai dua ratus sembilan puluh
kodi perminggunya.
Untuk memenuhi order tersebut, pengrajin terpaksa harus
lembur dan menambah karyawan. Mengingat, pesanan bukan saja datang dari dalam
kota, melainkan sejumlah kota di luar jawa, seperti makassar, lampung, maupun
samarinda.
Alfin, pengrajin songkok asal lamongan ini, mengakui, jika
memasuki bulan ramadhan tahun ini, songkok lebih banyak dikirim ke luar jawa
ketimbang di kota sekitar, seperti gresik, surabaya dan sidoarjo.
Di tengah ramainya pesanan yang melimpah ini, para pengrajin
songkok, kini justru dibenturkan dengan permasalahan baru, yakni kesulitan
mencari bahan baku pembuatan songkok. Para pengrajin ini, terpaksa harus
merogoh kocek lebih besar lantaran harus mendatangkan bahannya dari singapura.
0 komentar:
Posting Komentar