Jumat, 31 Agustus 2012

TERNAK LELE DENGAN TERPAL, ALTERNATIF USAHA BAGI WARGA PEDESAAN



Banyak cara untuk membuka peluang usaha di pedesaan. Di lamongan, sejumlah  warga  memanfaatkan lahan sempit di samping atau belakang rumah  untuk ternak lele dengan media kolam dari terpal plastik.

Sejumlah warga  dusun lawas desa kedung wangi kecamatan sambeng kabupaten lamongan ini, tergolong kreatif,  dengan memanfaatkan lahan di belakang atau samping rumah untuk ternak lele di media terpal plastik.

Terpal plastik ini dibentuk kolam persegi empat dengan kedalam satu meter. Agar dapat berdiri tegak dipinggir –pingir kolam ini diberi penompang dinding bambu.

Untuk satu kolam berukuran tiga kali lima meter, diperlukan sebanyak empat ribu lim ratus ekor bibit lele.
Dalam hitungan waktu dua bulan lima belas hari, kolam ini dapat menghasilkan uang sebesar  empat juta lima ratus ribu rupiah,  karena kolam ini mampu menghasilkan  sebanyak empat kwital lebih ikan lele siap jual.

Suyit,  salah seorang warga, mengaku, kunci keberhasil ternak lele terpal ini terdapat pada makanan lele.   Selama ini warga di dusun lawas ini membuat sendiri makan lele yaitu  dari campuran tepung ikan,  kedelai serta tepung kanji. Kemudian digiling dibentuk menjadi butiran-butiran.

Selain itu, agar lele tidak terserang penyakit,  kolam lele juga diberi probiotik yang terbuat dari tetes tebu. Diyakini warga, ternak lele di kolam terpal ini sangat meningkatkan perekonomian meski hanya memanfaatkan lahan yang sempit.

Selama ini hasil ternak  lele  warga lamongan ini,  selain  dipasarkan ke  pasar lokal,  juga melayani pembeli dari mojokerto dan bojonegoro. Harga perkilonya sepuluh hingga dua belas ribu rupiah. Usaha ini, juga sangat cocok dilakukan oleh warga miskin yang tidak memiliki area tambak untuk beternak  ikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution