Banyak cara untuk membuka peluang usaha di pedesaan. Di
lamongan, sejumlah warga memanfaatkan lahan sempit di samping atau
belakang rumah untuk ternak lele dengan
media kolam dari terpal plastik.
Sejumlah warga dusun
lawas desa kedung wangi kecamatan sambeng kabupaten lamongan ini, tergolong kreatif, dengan memanfaatkan lahan di belakang atau
samping rumah untuk ternak lele di media terpal plastik.
Terpal plastik ini dibentuk kolam persegi empat dengan
kedalam satu meter. Agar dapat berdiri tegak dipinggir –pingir kolam ini diberi
penompang dinding bambu.
Untuk satu kolam berukuran tiga kali lima meter, diperlukan
sebanyak empat ribu lim ratus ekor bibit lele.
Dalam hitungan waktu dua bulan lima belas hari, kolam ini
dapat menghasilkan uang sebesar empat
juta lima ratus ribu rupiah, karena
kolam ini mampu menghasilkan sebanyak
empat kwital lebih ikan lele siap jual.
Suyit, salah seorang
warga, mengaku, kunci keberhasil ternak lele terpal ini terdapat pada makanan
lele. Selama ini warga di dusun lawas
ini membuat sendiri makan lele yaitu
dari campuran tepung ikan,
kedelai serta tepung kanji. Kemudian digiling dibentuk menjadi
butiran-butiran.
Selain itu, agar lele tidak terserang penyakit, kolam lele juga diberi probiotik yang terbuat
dari tetes tebu. Diyakini warga, ternak lele di kolam terpal ini sangat
meningkatkan perekonomian meski hanya memanfaatkan lahan yang sempit.
Selama ini hasil ternak
lele warga lamongan ini, selain
dipasarkan ke pasar lokal, juga melayani pembeli dari mojokerto dan
bojonegoro. Harga perkilonya sepuluh hingga dua belas ribu rupiah. Usaha ini,
juga sangat cocok dilakukan oleh warga miskin yang tidak memiliki area tambak
untuk beternak ikan.
0 komentar:
Posting Komentar