Kadin PU Lamongan Korupsi
Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, Kejaksaan Negeri Lamongan, akhirnya menetapkan Lestariono, kepala dinas pu cipta karya lamongan, sebagai tersangka kasus korupsi dana bantuan peningkatan usaha agribisnis (PUAP)
DIDUGA KORUPSI, EKS KADIN PETERNAKAN DITAHAN DI RUTAN
Setelah ditetapkan sebagai terdakwa dan menjalani lebih dari sepuluh persidangan, eks kepala dinas perikanan, kelautan dan peternakan kabupaten lamongan, akhirnya ditahan di rumah tahanan kelas 2B lamongan.
KUNCI JAWABAN SOAL UN BEREDAR VIA SMS
Seluruh sekolah tingkat menengah atas di lamongan, secara serempak mengikuti ujian nasional, U-N. Pengawasan ketatpun dilakukan untuk mengantisipasi contekan, terlebih setelah beredarnya kunci jawaban soal yang beredar lewat SMS sejak senin dini hari.
Jumat, 31 Agustus 2012
KAMPUNG GIGI, SEMUA WARGA BERPROFESI SEBAGAI TUKANG GIGI
13.30
Heru Kuswandi
No comments
Berbagai cara dilakukan untuk peningkatan perekonomian di
pedesaan. Di sebuah dusun di lamongan
untuk meningkatkan taraf hidup, hampir
seluruh warganya menjalankan usaha sebagai tukang gigi
serta membuat gigi buatan. Kini perekonomian warga di dusun ini meningkat
dratis. Menariknya kini dusun ini juga dikenal dengan sebutaan kampung gigi.
Kondisi dusun resik desa candisari kecamatan sambeng
kabupaten lamongan sangat berbeda di banding dengan desa –desa umumnya di
seluruh lamongan. Bangunan rumah serta lingkungan menunjukan kesejahteraan
warganya padahal dusun ini berada jauh
dari kota.
Ternyata taraf hidup yang baik di dusun ini lantaran selain sebagai petani, hampir seluruh warga memiliki usaha sebagai tukang gigi dan
membuat gigi buatan .
Bahkan karena banyaknya warga yang ahli gigi, dusun resik
kini di kenal dengan kampung gigi. Akibatnya warga lain yang gigi aslinya sudah
lepas atau berlobang , mereka langsung datang ke dusun ini. Untuk sekali
pasang, satu gigi ditarik ongkos tujuh
puluh lima hingga dua ratus ribu rupiah, bergantung kwalitas gigi buatan yang
diminta pemasang.
Gigi-gigi buatan
ini sebagian juga dibuat sendiri oleh
warga dusun resik. Caranya cetakan gigi di mal sesuai dengan bentuk gusi pasien. Kemudian bahan-bahannya dicor yang
hasilnya sama persis dengan bentuk gigi pasien.
Wiyono, salah seorang
warga, mengaku keahlian memasang serta membuat gigi buatan ini berasal dari salah seorang warga
jember yang memiliki ahli bertempat tinggal di dusun resik ini sejak tahun 1985
lalu.
Karena dianggap dapat menghasilkan pendatapan, akhirnya
sebagian besar warga belajar kemudian membuat usaha ini. Bahkan tak sedikit warga resik ini mencari
pasiein ke luar kota.
Kini warga kampung gigi di lamongan ini berharap pada
pemerintah daerah untuk melakukan
sertifikasi terhadap keahlianya agar mereka semakin mudah untuk mendapatkan
pasien sehingga taraf hidupnya semakin maju meski berada di pedesaan.
TERNAK LELE DENGAN TERPAL, ALTERNATIF USAHA BAGI WARGA PEDESAAN
13.26
Heru Kuswandi
No comments
Banyak cara untuk membuka peluang usaha di pedesaan. Di
lamongan, sejumlah warga memanfaatkan lahan sempit di samping atau
belakang rumah untuk ternak lele dengan
media kolam dari terpal plastik.
Sejumlah warga dusun
lawas desa kedung wangi kecamatan sambeng kabupaten lamongan ini, tergolong kreatif, dengan memanfaatkan lahan di belakang atau
samping rumah untuk ternak lele di media terpal plastik.
Terpal plastik ini dibentuk kolam persegi empat dengan
kedalam satu meter. Agar dapat berdiri tegak dipinggir –pingir kolam ini diberi
penompang dinding bambu.
Untuk satu kolam berukuran tiga kali lima meter, diperlukan
sebanyak empat ribu lim ratus ekor bibit lele.
Dalam hitungan waktu dua bulan lima belas hari, kolam ini
dapat menghasilkan uang sebesar empat
juta lima ratus ribu rupiah, karena
kolam ini mampu menghasilkan sebanyak
empat kwital lebih ikan lele siap jual.
Suyit, salah seorang
warga, mengaku, kunci keberhasil ternak lele terpal ini terdapat pada makanan
lele. Selama ini warga di dusun lawas
ini membuat sendiri makan lele yaitu
dari campuran tepung ikan,
kedelai serta tepung kanji. Kemudian digiling dibentuk menjadi
butiran-butiran.
Selain itu, agar lele tidak terserang penyakit, kolam lele juga diberi probiotik yang terbuat
dari tetes tebu. Diyakini warga, ternak lele di kolam terpal ini sangat
meningkatkan perekonomian meski hanya memanfaatkan lahan yang sempit.
Selama ini hasil ternak
lele warga lamongan ini, selain
dipasarkan ke pasar lokal, juga melayani pembeli dari mojokerto dan
bojonegoro. Harga perkilonya sepuluh hingga dua belas ribu rupiah. Usaha ini,
juga sangat cocok dilakukan oleh warga miskin yang tidak memiliki area tambak
untuk beternak ikan.
DITINGGAL PEMILIKNYA, EMPAT RUMAH LUDES TERBAKAR
13.21
Heru Kuswandi
No comments
Lantaran ditinggal pemiliknya, empat rumah warga di
lamongan, rabu siang, ludes terbakar. Kencangnya tiupan angin di musim kemarau
ini, membuat api semakin cepat menjalar.dua unit mobil kebakaran dari pemkab
setempatpun tak bisa mencegah amukan si jago merah.
Seketika, api langsung melalap empat rumah milik warga hingga rata dengan tanah.
Ketiga rumah ini masing -masing milik , kodri, kamso, sugianto, dan khoimah,
warga desa moro pelang, kecamatan babat, lamongan. Letak rumah yang
berdampingan, membuat api cepat merambat.
Warga sekitar, berusaha memadamkan api dengan alat seadanya,
tak mampu berbuat banyak lantaran minimnya persediaan air. Letak rumah yang
padat pemukiman, ditambah petugas pemadam kebakaran yang terlambat datang,
membuat warga semakin panik.
Menurut keterangan sejumlah warga, ke empat rumah yang
terbakar ini, semuanya sama-sama ditinggal oleh pemiliknya.
Endang, warga yang rumahnya berdekatan dengan ke empat rumah
yang terbakar ini, menuturkan, saat itu, ia bersama anaknya tengah berada di
dalam rumah. Tiba-tiba, ia mendengar suara kayu terbakar dari rumah sebelah
baratnya. Saat keluar, ia tersentak lantaran melihat api keluar dari rumah
bagian belakang milik kodri.
Selanjutnya, adanya angin kencang dari arah timur, membuat
api terus merambat ke arah barat dan membakar tiga tumah lainnya.
Sementara itu, akp slamet, kapolseb babat, menegaskan,
hingga kini, petugas masih belum bisa mengetahui penyebab terbakarnya empat
rumah warga ini. Pihaknya masih mengumpulkan sejumlah saksi dan barang bukti
untuk mengungkapnya.
NENEK BUTA DAN LUMPUH HIDUP SEBATANG KARA
13.16
Heru Kuswandi
No comments
Seorang nenek di
kecamatan turi kabupaten lamongan hidup dalam kondisi memprihatinkan. Selain
buta dan mengalami kelumpuhan, nenek ini juga hidup sebatang kara. Sementara,
untuk hidup sehari-hari, ia hanya mengandalkan belas kasihan tetangga sekitar.
Beginilah kondisi tempat tinggal nemu warga desa balun,
kecamatan turi lamongan. Nenek berusia sekitar 70 tahun ini mengalami kebutaan
sejak dua tahun yang lalu.
Tragisnya setelah mengalami kebutaan, nenek tersebut juga
mengalami kelumpuhan sehingga tidak bisa berjalan. Sehingga tempat tinggal
nenek nemu beraroma tidak sedap karena pengap.
Nenek nemu saat ini tinggal dibelakang warung milik seorang
warga bernama mu’ani. Warga inilah yang
setiap hari memberi makan dan merawat nenek nemu selama empat tahun terakhir.
Menurut pengakuan nenek nemu dan mu’ani yang merawatnya.
Sejak dulu nenek nemu hidup sendiri, ia tidak punya sanak saudara di desa
tersebut. Untuk hidup sehari-hari, nenek malang ini hanya mengandalkan belas
kasihan tetangga sekitar.
Mu’ani merawat nenek nemu dengan sabar setiap hari. Namun ia
juga sempat terganggu dengan keberadaan nenek nemu karena setiap malam nemu
selalu berteriak ketakutan dan minta ditemani. Sementara, ia yang juga memiliki
keluarga sendiri, kadang kewalahan membagi waktu antara keluarga dan merawat
nenek nemu.
KERAJINAN KERUDUNG MERCI, RAMAI UNTUK SOVENIR
13.09
Heru Kuswandi
No comments
Musim haji menjadi berkah tersendiri bagi pengrajin sovenir
haji, di lamongan, pengrajin kerundung merci ini mengalami kenaikan pesanan
hingga seratus persen lebih. Kerudung yang dibuat secara tradisonal ini sebagai
cindera mata yang diberikan pada kerabat dan saudara saat jema'ah haji tiba di
tanah air usai menunaikan ibadah haji.
Berbagai bentuk kerudung merci hasil buatan siti suadah
warga jalan sunan giri kabupaten lamongan ini sangat menarik. Di bagian atas
terdapat pernik-pernik merci yang indah sebagai pelengkap keindahan kerudung
tradisonal.
Sementara dibagian bawah dibentuk simpel dan elastis,
sehingga kerudung dapat dipakai berbagai ukuran kepala. Selain itu terdapat
juga kerudung kombinasi yang terdiri dua warna. Antara bagian atas dan bawah
warnanya berbeda.
Kerundung merci ini mampu membuat daya tarik tersendiri bagi
para jamaah haji. Mereka beramai-ramai memesan sebagai sovenir yang akan
diberikan pada keluarga dan kerabat jika pulang dari tanah suci.
Proses pembuatan kerudung ini sebenarnya sangat sederhana.
Berbagai pernik merci dirajut rapi di bagian depan kerudung sehinga terlihat
eksotis.
Menurut siti suadah pengrajin kerudung merci, keutamaan
kerudung merci buatanya terletak pada kwalitas merci. Agar terlihat menarik,
merci-merci sengaja didatangkan dari negeri jepang.
Pada musim haji seperti sekarang ini, hasil karya warga
lamongan ini mengalami kenaikan produksi hingga seratus persen lebih. Hari
biasa, ia hanya memproduksi sekitar seratus kerudung setiap harinya. Di musim
haji ini meningkat hingga dua ratus kerudung setiap harinya.
Sebenarnya harga kerudung merci ini sangat terjangkau. Yaitu
antara dua puluh lima ribu rupiah hingga tujuh puluh lima ribu rupiah
perpotong. Harga ini bergantung kerumitan motif dan jenis kain yang digunakan.