Nasi boranan tidak
pernah dilewatkan warga lamongan saat berbuka puasa. Makanan khas lamongan ini
menawarkan sensasi rasa yang pedas.
Nasi boranan atau warga setempat menyebutnya sego boranan,
merupakan makanan khas yang usianya dipercaya mencapai ratusan tahun. Hingga
kini, makanan tersebut tetap lestari.
Disebut nasi boranan karena tempat penyimpanan nasinya
terbuat dari bambu yang lazim disebut boran. Sambal yang berbentuk kuah kental
membedakan nasi boranan dengan makanan lainnya.
Untuk mendapatkan nasi boranan ini tidaklah sulit, hampir di
setiap sudut kota lamongan selalu ada penjual yang siap menawarkan masakannya.
Seperti para penjual di jalan ahmad dahlan ini, mereka sudah
berjualasan sejak pukul empat sore. Selain melayani para pembeli yang ingin
membawa pulang nasi boranan, para penjual ini juga melayani para pembeli yang
ingin menikmati nasi boranan di tempat penjualan.
Dengan sambal khas ini lauk yang disediakan seperti ikan air
tawar, telor dan juga daging ayam akan semakin lezat saat disantap. Selain itu
nasi boranan dilengkapi krupuk yang disebut rempeyek dan sedikit urap-urap dari
daun pepaya.
Zainuri, salah seorang warga lamongan mengaku tak pernah
melewatkan nasi boranan sebagai menu berbuka puasa. Rasa sambalnya yang pedas,
membawa aroma tersendiri saat berbuka puasa.
Nasi boranan tidak hanya pas untuk menu berbuka puasa, untuk
sahurpun warga memilih untuk menikmati nasi boranan. Penjual nasi boranan tidak
hanya berjualan sore hingga malam saja, namun ada juga sebagian yang berjualan
mulai malam hingga pagi hari. Tentunya menikmati nasi boranan disaat ramadhan
akan berbeda jika dibanding dengan menikmatinya di hari-hari biasa. Tidak
percaya ? Silahkan Anda mencobanya.
1 komentar:
mantap n maknyuz..
Posting Komentar