Nasib malang dialami seorang bayi berumur 3 bulan di lamongan. Ia lahir dengan kondisi kekurangan gizi sehingga berat badanya kini hanya 2,4 kilogram. Parahnya lagi, bapak bayi ini meninggalkan rumah karena tak kuat lagi membiayai anaknya yang kerap sakit akibat kekurangan gizi.
Inilah rumah pasangan Andik dan Tiah di desa Wedoro kecamatan Sukorame, Lamongan. Anak pertama pasangan ini, Muswa Alfin Maulana yang kini berumur 3bulan, mengalami gizi buruk.
Muswa lahir dengan berat 2,7 kilogram dan setelah tiga bulan, berat badanya justru turun menjadi 2,4 kilogram.
Bayi gizi buruk ini kerap sakit pada bagian pernafasannya. Beberapa kali ia masuk rumah sakit, namun hingga kini tak kunjung sembuh. Padahal ia harus segera diobati agar bisa bertahan hidup.
Ayah bayi ini meninggalkan rumah sejak dua bulan lalu. Menurut Tiah ibu bayi, suaminya meninggalkan rumah setelah mengeluarkan uang Rp. 3 juta untuk mengobatkan anaknya. Rp. 3 juta bagi ayah bayi yang bekerja sebagai buruh nelayan merupakan jumlah yang besar.
Saat ini tiah yang tidak bekerja hanya bergantung pada saudaranya untuk mencukupi keburuhan sehari-hari. Jangankan untuk mengobatkan anaknya ke rumah sakit, untuk membeli susu saja tiah sudah tak sanggup lagi.
Selama mengobatkan anknya, tiah tidak pernah mendapat layanan Jamkesmas. Karena kartu jamkesmasnya hilang beberapa waktu lalu.
Menurut Arif Witanto, aktivis dewan kesehatan rakyat jawa timur, bayi gizi buruk seperti muswa harusnya mendapat susu bantuan dari pemerintah. Namun hingga kini susu bantuan itu tidak pernah sampai kepada bayi kekurangan gizi yang membutuhkan.
0 komentar:
Posting Komentar